Ukuranwadah yang terlalu kecil bisa menyebabkan tanaman tumbuh tidak optimal, sehingga tanaman yang sudah tumbuh besar musti dipindahkan ke wadah pot yang sesuai ukurannya. Penggantian media tanam dan pot harus dilakukan secara rutin. Jika tanaman semakin besar, Anda harus mengganti pot dengan ukuran yang pas.
PengertianHama, Macam, dan Contohnya. Tanaman yang di budidayakan tidak selamanya tumbuh tanpa gangguan. Terdapat berbagai macam gangguan yang dapat terjadi pada tanaman salah satunya adanya keberadaan organisme pengganggu tanaman. Organisme pengganggu tanaman terbagi menajdi tiga kelompok yaitu hama, patogen dan gulma.
Bagianda yang ingin menanam tanaman anggrek berikut liter, utk keong & bekicot air. utk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu: 1. Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara * Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. * Pengendalian: dlm jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila
JenisHama dan Penyakit Tanaman Anggrek - Buka Mata. Jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman bunga anggrek tergolong banyak. Berikut hama dan penyakit pada yang menyerang pada berbagai jenis anggrek dan beberapa tips untuk menangulanginya. Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh
Namunmemang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian akar dan batang.
Bersamasama dengan daun beluntas, masukkan kedalam panci yang telah diisi dengan 2 mangkok air bersih, direbus sampai mendidih dan tunggu setelah air menyusut menjadi 1/3 mangkok, angkatlah. Ambillah air godokan tersebut dan hangat-hangat diminum. Minumlah ramuan tersebut secara teratur selama 10 hari.
F01wPQh. HomePengendalianWaspada! Ini Jenis-jenis Hama yang Kerap Menyerang Bunga AnggrekTanaman anggrek mempunyai keindahan yang luar biasa, terutama pada bunganya. Tapi sayangnya ada banyak hama yang dapat mengganggu tanaman anggrek tersebut hingga menimbulkan kerusakan secara permanen. Anda harus berhati-hati supaya tanaman anggrek Anda tetap aman. Perawatan yang baik akan memastikan tanaman tersebut bebas dari serangan bawah ini merupakan jenis-jenis hama yang sering kali menyerang tanaman anggrek, di antaranya Tungau/Kutu PerisaiYang pertama ialah Anda harus mewaspadai serangan hama tungau atau kutu perisai. Hama ini biasa menempel di pelepah daun tanaman anggrek, tubuhnya berkelir kemerah-merahan, dan jumlahnya banyak. Wujud bekas serangannya berupa bercak-bercak hitam sampai merusak daun. Pengendalian hama tungau/kutu perisai ini dapat dilaksanakan dengan menggosok bagian tanaman yang terserang memakai kapas dan air sabun. Tapi jika serangannya sudah cukup parah, Anda bisa menyemprotkan insektisida dengan dosis 2 cc/ juga mesti hati-hati terhadap semut karena senang membuat sarang di media tanam anggrek hingga merusak perakaran tanaman. Semut-semut ini akan merusak akar dan tunas muda tanaman anggrek yang sejatinya dipicu oleh serangan cendawan. Metode pengendalian hama semut ini dapat dikerjakan dengan merendam pot di dalam air untuk menghindari jangkauan semut. Selain itu, Anda pun harus menciptakan lingkungan yang bersih di area rak tanaman. Disarankan untuk menggantung pot tanaman anggrek ini supaya terhindar dari hama lain yang sering kali ditemukan menyerang tanaman anggrek yaitu belalang. Gejala awal dari serangan belalang ini ialah rusaknya area tepi daun anggrek dengan bentuk luka yang bergerigi tidak beraturan. Namun perlu diketahui bahwa ada bermacam-macam spesies belalang di dunia ini. Bahkan terdapat pula belalang yang ukurannya kecil sekali sehingga perlu pengamatan yang cermat. Teknik pengendalian belalang dapat dilaksanakan dengan menyemprotkan insektisida yang bersifat racun kontak atau sistematik. Anda juga bisa memburu belalang tersebut secara bahwa thrips juga kerap kali menyerang tanaman bunga anggrek. Thrips biasanya senang menempel pada bagian buku-buku batang tanaman atau daun yang masih muda. Serangan hama ini akan menimbulkan bercak berkelir abu-abu di permukaan daun. Thrips ini juga hobi merusak bunga anggrek sehingga menyebabkan bentuknya tak menarik lagi. Anda bisa mengendalikan thirps dengan menyemprotkan insektisida yang tepat secara periodik/teratur pada pot anggrek BabiHama selanjutnya yang wajib Anda waspadai adalah kutu babi. Hama kutu babi ini juga cukup sering ditemukan sedang melakukan serangannya pada tanaman bunga anggrek. Gejala awal yang muncul akibat serangan kutu babi ini sama halnya seperti kerusakan tumbuhan akibat semut, namun tidak menyerang bagian tunas daun. Untuk metode pengendaliannya, Anda bisa mencoba merendam pot anggrek di dalam air untuk menghalau hama kutu juga dikenal sangat menyukai bunga anggrek, terutama menyerang area lembaran-lembaran daun anggrek tersebut. Anda harus mewaspadainya karena populasi keong ini mampu berkembang biak dengan cepat sekali. Teknik pengendalian hama keong pada tanaman anggrek bisa dilaksanakan dengan mengambil dan membunuhnya apabila jumlah masih sedikit. Namun apabila populasi keong ini sudah cukup banyak, Anda bisa mengendalikannya memakai insektisida yang sesuai atau dijebak menggunakan bubuk SpinderRed spinder dikenal sebagai salah satu hama anggrek yang berbahaya. Serangan hama ini diketahui dari timbulnya bercak putih di bagian bawah daun, sedangkan permukaan atas daun menjadi kuning dan lama-kelamaan akan mati sendiri. Anda harus segera mengendalikan red spinder ini. Metodenya yaitu mengambil red spinder tersebut memakai selotip atau menggosok daun yang terserang dengan alkohol kalau jumlahnya masih sedikit. Tetapi bila populasi red spinder ini sudah banyak, Anda dapat memanfaatkan insektisida yang mengandung bahan aktif Diazinon atau kumbang pada tanaman anggrek ditunjukkan oleh munculnya lubang-lubang pada bagian batang. Khususnya untuk jenis kumbang penggerek batang, di mana gejala serangannya berupa ada lubang di tengah batang anggrek tetapi tidak terlihat dari luar. Kemudian larvanya yang menetas dari telur yang telah berada di tanaman anggrek akan merusak daun. Cara mengendalikan hama ini dapat dikerjakan dengan menyemprotkan insektisida sistemik secara rutin pada tanaman terserang. Anda juga dapat membersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan memindahkannya ke pot baru serta memakai media tanam yang baru DaunJenis hama selanjutnya yang wajib diwaspadai ialah ulat daun. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ulat daun merupakan hama tanaman yang paling penting. Serangan hama ini sendiri menimpa mulai dari daun, kuncup bunga, tunas daun, sampai bunga anggrek yang sudah mekar. Pengendalian ulat daun yang masih sedikit tidak lebih dari 5 ekor bisa dilakukan dengan menyingkirkannya. Tapi kalau jumlahnya sudah cukup banyak, ulat daun tersebut dapat dikendalikan dengan memakai insektisida sistemik. Sebaiknya tanaman yang sudah diserang hama dipisahkan dari tanaman kepik juga sering kali menyerang tanaman anggrek loh. Kepik senang mengisap cairan yang ada di bagian daun tanaman anggrek sehingga menyebabkan timbulnya bintik-bintik yang berwarna putih atau kuning. Akibatnya adalah tanaman yang terserang tersebut lama-kelamaan akan menjadi gundul atau daunnya tidak hijau lagi. Cara pengendalian hama kepik ini dapat dilaksanakan dengan menyemprotkan insektisida yang sama seperti untuk pembasmian hama-hama serangga TudungAnda juga harus berhati-hati terhadap kutu tudung ya. Karena diketahui bahwa serangga yang satu ini juga menjadi salah satu hama yang berbahaya bagi tanaman anggrek. Apabila tidak berhati-hati, tanaman anggrek Anda bisa diserang oleh kutu tudung. Gejala awal serangan hama ini di antaranya warna daun menjadi kuning, kondisi tanaman tidak sehat, kemudian tanaman anggrek tadi menjadi berwarna cokelat, dan akhirnya mati. Metode pengendalian kutu tudung ini sama seperti metode pengendalian ulat, kumbang, atau thrips.
Menurut BAPPENAS 2008 hama pada tanaman anggrek dan pengendaliannya, antara lain sebagai berikut Tungau Atau Kutu Perisai Gejalanya tungau atau kutu perisai menempel pada pelepah daun yang berarna kemerahan jumlahnya banyak dan bekas serangan berupa bercak hitam merusak daun. Pengendalian dari hama tungau atau kutu perisai ini adalah dengan menggosok dengan kapas dan air sabun. Apabila serangan sudah parah maka harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter. Semut Gejalanya semut merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan. Pengendalian dari hama semut ini adalah dengan merendam pot kedalam air dan lingkungan harus bersih di sekitar rak, bisa juga dengan cara pot digantung. Belalang Gejalanya pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil maka perlu pengamatan dengan cermat. Pengendaliannya dengan cara segera menyemprotkan insektisida yang bersifat racun kontak atau yang sistematik, jika jumlahnya sedkit bisa langsung dimusnahkan atau dibunuh saja. Trips Gejalanya trips menempel pada buku-buku batang dan daun muda yang menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga yang mengakibatkan bentuk bunga tidak menarik. Pengendalian dari hama trips ini adalah dengan cara menyemprot pot anggrek dengan cairan insektisida secara teratur dan periodic. Kutu Babi Gejalanya kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat dari semut tetpai tidak menyerang tuns daun. Pengendalian dari hama kutu babi ini dengan cara merendam pot anggrek yang dapat mengusir kutu babi. Keong Gejalanya keong menyerang lembaran daun anggrek. Pengendalian dari hama keong ini jika dalam jumlah sedikit cukup diambil dan dibunuh, sedangkan jika jumlahnya besar maka perlu memakai insektisida atau dijebak dengan bubuk prusi. Red Spinder Gejalanya ada bercak putih di bagian bawah daun dan permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati. Pengendalian dari hama red spinder ini jika jumlahnya banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon dan dicofol sedangkan jika jumlahnya hanya sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakar atau menggosok daun dengan alkhohol. Kumbang Gejalanya yang terserang akan berlubang-lubang khusu kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar, larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek. Pengendalian dari hama kumbang ini dengan menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin kemudian membersihkan pot dari kepompong dan telur dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula. Ulat Daun Gejalanya ulat daun menyerang daun, kuncup bunga tunas daun maupun bunga yang sedang mekar. Pengendalian dari hama ulat daun ini dengan cara jika jumlahnya banyak dapat menggunakan insektisida sistemik, tanaman yang diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat, sedangkan jika jumlahnya sedikit dapat dibunuh dengan tangan. Kepik Gejalanya kepik menghisap cairan daun tanaman anggrek sehingga menyebabkan bitnik putih atau kuning dan tanaman anggrek yang diserang lama kelamaan akan gundul dan daunnya tidak hijau lagi. Pengendalian dari hama kepik ini dengan menyemrotkan insektisida yang sam seperti untuk membasmi serangga lainnya seperti ulat, kumbang dan trips. Kutu Tudung Gejalanya daun menjadi kuning, tidak sehat kemudian berwarna coklat dan mati. Pengendalian dari hama kutu tudung ini dengan cara membasminya. Itulah informasi dari kami tentang hama yang menyerang anggrek. Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan wawasan dari kami. Apakah Anda salah satu pecinta tanaman Anggrek? dan masih bingung dimana belinya? Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan silahkan kunjungi pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi
Anggrek merupakan salah satu tanaman yang popular serta banyak dibudidayakan di Indonesia. Anggrek sendiri dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu anggrek epifit, anggrek litofit, anggrek terrestris, anggrek saprofit, dan anggrek dapat disebut juga sebagai hewan pengganggu yang dapat menyerang di berbagai bagian pada tanaman sehingga tanaman tersebut akan mengalami gangguan dalam perkembangan, bahkan hingga kematian. Hama menjadi salah satu masalah dalam budidaya suatu produksi tanaman secara dari serangan hama, terjadi penurunan produksi dari suatu tanaman secara signifikan, baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan suatu penelitian, diketahui kerugian yang disebabkan karena hama dan penyakit pada tanaman dapat mencapai 37% dari seluruh produksi, serta 13% diantaranya disebabkan karena infeksi dan serangan dari hama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar dapat mengendalikan hama secara terpadu sejak beberapa jenis hama pada tanaman anggrek yang penting untuk diketahui, diantaranya yaitu 1. Tungau mitesHama pertama yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu tungau. Tungau merupakan kerabat dari serangga. Tungau memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu sebesar 0,2 mm. Contoh tungau yang dapat ditemukan pada tanaman anggrek yaitu Tennuipalvus orchidarum Parf dan Pseudoleptus vandergooti. Tungau ini pada umumnya menyerang pada bagian permukaan atas tanaman dan pada bawah ini merusak tanaman dengan cara menghisap cairan yang terdapat dalam jaringan tanaman sehingga menyebabkan daun menjadi keriput. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida atau akarisida. Contohnya yaitu dicrofan, dursban, kelthane, dan omite. Dosis yang digunakan sebesar 0,1 – 0,2 % atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Trips Dichromothrips smithiHama kedua yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu Dichromothrips smithi atau biasa disebut dengan trips. Trips ini pada umumnya akan mengganggu pertumbuhan dari tanaman anggrek. Tanaman anggrek yang terserang oleh trips biasanya akan mengalami perubahan pada bentuk daun dan warna daun menjadi keperakan dan disertai adanya bercak abu-abu kehitaman serta dapat menyebabkan gugurnya kuntum hanya itu, ham aini juga dapat menyerang anggrep di pembibitan. Untuk dapat memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti kelthane, curacron, dan supracide. Dosis yang digunakan sebesar 0,1 – 0,2 % atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kepik Mertila malayensisHama ketiga yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu Mertila malayensis, atau biasa disebut dengan kepik. Kepik pada umumnya menyerang daun pada tanaman anggrek, yang kemudian mengakibatkan terbentuknya bintik-bintik pada daun. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya supracie, kalthane, dan decis. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kutu tempurung Aspidiotus spKutu tempurung pada umumnya menyerang daun pada tanaman anggrek. Kutu ini berwarna merah kecoklatan. Tanaman anggrek yang terinfeksi oleh kutu ini akan memiliki daun yang tampak seperti bersisik. Selain itu, kutu ini juga dapat menyerang batang pada tanaman anggrek. Untuk memberantas kutu ini, dapat menggunakan insektisida contohnya seprti diazinon, hosthation, dan kelthane. Dosis yang digunakan sebesar 0,2 % atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kutu perisai Parlatoria proteusJenis kutu lainnya yang umumnya menyerang tanaman anggrek yaitu kutu perisai. Kutu ini biasanya menyerang pada bagian bawah permukaan daun. Tanaman anggrek yang terserang oleh kutu ini akan memiliki warna daun kuning kecoklatan serta berguguran. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti supracide, curacron, dan decis. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kumbang gajah Orchidophilus aterrimusKumbang gajah atau dengan nama lain Orchidophilus aterrimus merupakan jenis hama berikutnya yang biasanya menyerang tanaman anggrek. Kumbang ini memakan bagian epidermis ujung atau pucuk tanaman. Jika serangan kumbang ini mencapai pada titik tumbuh atau pada meristem, akan terjadi kematian pucuk, yang kemudian mengakibatkan pertumbuhan tanaman anggrek menjadi menyerang pada bagian tersebut, kumbang ini juga dapat memakan bagian primordial bunga dan tunas muda. Hama ini dapat ditemukan pada helaian daun muda karena tempat tersebut merupakan tempat persembunyian mereka. Untuk dapat memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti spontan, curater, dan dharmofur. Dosis yang digunakan sebesar 0,2 % atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kumbang kuning Oulema pectoralisJenis kumbang kedua yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu kumbang kuning. Kumbang ini pada umumnya menyerang bagian daun dari tanaman anggrek. Kumbang kuning memiliki warna kuning kehijauan. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti supracide, democide, dan dursban. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Kumbang hitam Gonophora xanthomaJenis kumbang terakhir yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu kumbang hitam. Kumbang ini memiliki warna khas yaitu hitam dengan bintik-bintik jingga. Larva dari kumbang hitam memakan daun pada tanaman anggrek sehingga daun akan terlihat transparan. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti supracide, kalthane, dan diazinon. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada Ulat Chiliaria othonaHama lainnya yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu ulat. Ulat ini akan memakan daun, kuncup bunga, bunga, bahkan tunas, sehingga bagian tanaman anggrek tersebut akan tampak bekas gigitan pada bagian tepi maupun pinggirannya. Untuk memberantas hama ini, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti curacron, regent, dan hostathion. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada SemutHama terakhir yang biasanya menyerang tanaman anggrek yaitu semut. Siapa sangka semut ternyata dapat menjadi hama bagi sebuah tanaman hias. Semut biasanya menyerang pada bagian kuncup bunga dan tunas muda secara berkelompok, dan kemudian meninggalkan bekas gigitan pada bagian hanya itu, semut juga dapat menjadi sumber kutu putih yang merupakan pengganggu bagi tanaman. Untuk memberantas semut, dapat menggunakan insektisida, contohnya seperti supracide, kalthane, dan seven. Dosis yang digunakan sebesar 0,2% atau sesuai dengan anjuran yang tertulis pada termasuk ke dalam keluarga besar tanaman berbunga atau berbiji tertutup Angiospermae, kelas tanaman berbiji tunggal monokotil, dan ordo orchidaceae. Sisi menarik dari anggrek yang memikat para pecinta tanaman hias yaitu untaian bunga yang tersusun indah serta memiliki corak dan bentuk yang beraneka perkembangannya, budidaya tanaman anggrek ini tidak akan terlepas dari infeksi penyakit yang ditimbulkan dari hama. Adanya infeksi penyakit akibat serangan hama akan menurunkan kualitas keindahan dari tanaman anggrek itu sendiri, sehingga harga jual dari tanaman anggrek juga akan ikut harga jual yang turun, tanaman anggrek juga dapat mengalami penurunan dalam ekspor akibat serangan dari hama yang menyebabkan infeksi penyakit pada anggrek.
hama tanaman anggrek yang menyerang lembaran daun anggrek yaitu