Wilayahini dibatasi oleh sisa Somalia (per pengakuan internasional) di timur, Djibouti di barat laut, dan Ethiopia di selatan dan barat. Wilayahnya yang diklaim memiliki luas 176.120 kilometer persegi (68.000 sq mi), dengan sekitar 4 juta penduduk. Ibu kota dan kota terbesar adalah Hargeisa, dengan populasi sekitar 1.500.000 penduduk. Intinya menjual kamar hotel dengan sistem komisi. Namun ternyata, OYO menawarkan sesuatu yang berbeda kepada para mitranya. Sebenarnya cukup menarik. Tapi ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya kala itu. Pertama, OYO adalah jaringan hotel. OYO menampilkan dirinya sebagai "the world's fastest growing hotel chain". Bukanrahasia lagi jika RedDoorz adalah jaringan budget hotel terbesar di Asia Tenggara. Merupakan sebuah keuntungan bergabung dengan RedDoorz karena dengan bisnisnya yang telah berkembang di Singapura, Indonesia, Filipina, Vietnam dan Thailand, RedDoorz berhak menyabet gelar sebagai jaringan hotel terkuat di kelasnya. Keuntungan 1. Memberikan dampak positif demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di Indonesia. 2. Sebagai mitra dokter HaloDoc, waktu dan lokasi kerja sangat fleksibel. 3. Bergabung dengan HaloDoc dijamin akan mendapatkan insentif yang menarik. Selainitu, besar pendapatannya juga relatif besar dibanding dengan investasi lainnya seperti deposito atau reksa dana. Keuntungan setiap tahunnya untuk investasi hotel bisa mencapai 8% hingga 13% lho. Selain itu, masih banyak keuntungan lainnya yang bisa kamu peroleh sebagai investor properti hotel. Menjalankan suatu bisnis bisa dikatakan KeuntunganDan Kerugian Overbooking Di Hotel. Overbooking adalah situasi ketika persediaan kamar yang dipesan untuk jangka waktu tertentu kekurangan dibanding jumlah pemesanan kamar yang terjadi pada periode yang sama. Dengan kata lain, overbooking adalah jumlah pemesanan mengalami kenaikan 100% dan manajemen hotel tidak mampu melayani lonjakan WUCUf. Saya merupakan penganut faham “being part of Chain Hotel or Independent Hotel” sama sama bagus asal…. Menurut Jonathan Webster di article yg dipublish , ada 3 alasan kenapa timbulnya trend hotel owner mulai lebih memilih independent 1. Local FocusHotel independen lebih mengakomodir local culture sehingga menjadi daya tarik tersendiri 2. Personalized ServiceIndependen hotel tidak terikat oleh brand guideline yg ketat sehingga bisa lebih flexible dalam memberikan pelayanan kepada tamu 3. Attention to detailDengan menjadi independen memungkinkan hotel membangun brand nya disesuaikan dengan kultur dan market mix yang ada disekitarnya. Saya tambahkan keuntungan lain berdasarkan pengalaman 4. Memotong jalur birokrasiKeputusan langsung dibuat para GM, keputusan lebih strategis cukup di komunikasikan ke owner tanpa harus mengikuti jalur birokrasi chain yang kadang berlapis lapis. 5. Memangkas biaya chain fees jika dialihkan secara bijaksana dan terukur akan dapat meningkatkan margin profit, namun dibanyak kasus owner malah mengalihkan biaya ini menjadi profit sehingga malah menjadi bumerang. Adapun KERUGIAN menjadi independent 1. Jika General Manager yang dihire tidak berkwalitas demi hemat anggaran gaji maka hotel berpotensi GATOT gagal total 2. Jika owner tidak memahami business hotel diikuti oleh GM yang “takut” memberikan masukan ke owner, hotel independen berpotensi Trial – Error -> LOST 3. Penetrasi Pasar yang LambanIndependen tidak mempunyai resources distribusi dan marketing sebesar chain. 4. Lebih sulit menarik kandidat yang banyak kandidat yang melihat hotel brand sebagai better place to work 5. System Tidak StandardPotensi system tidak standard dikarnakan sangat tergantung dengan kemampuan GM dan HOD nya. Menginap di chain hotel menjadi salah satu pilihan jika wisatawan melakukan perjalanan liburan atau urusan dinas. Untuk perjalanan wisata, menginap di chain hotel memberi rasa aman karena umumnya pengunjung susah tahu standar yang diterapkan brand tersebut. Hampir tidak ada “kejutan”. Menginap di Chain Hotel Untuk perjalanan dinas, menginap di chain hotel menjadi standar bagi perusahaan. Khususnya soal tarif yang diberlakukan dan kelas kamar sesuai jabatan karyawan yang melakukan perjalanan dinas tersebut. Menginap di chain hotel secara umum dapat memberikan beberapa keuntungan, tetapi juga dapat memiliki kerugian tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda. Chain Hotel biasanya memiliki atmosfir yang sama. Foto unsplash Setiap hotel chain biasanya memiliki beberapa jenis kelas hotel yang berbeda, yang masing-masing menawarkan tingkat pelayanan, fasilitas, dan harga yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis kelas hotel dalam satu chain yang umumnya ditemukan. Luxury Hotel yang termasuk kelas luxury biasanya menawarkan pengalaman menginap yang mewah dan berkualitas tinggi. Fasilitasnya dapat meliputi kolam renang, spa, restoran mewah, pusat kebugaran, dan layanan valet atau butler. Harganya biasanya cukup mahal. Full-service Hotel yang termasuk kelas full-service menawarkan layanan yang lengkap, termasuk fasilitas seperti kolam renang, restoran, pusat kebugaran, dan layanan kamar 24 jam. Harganya biasanya lebih terjangkau daripada hotel kelas luxury. Select-service Hotel yang termasuk kelas select-service biasanya menawarkan fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan dengan full-service hotel, tetapi masih mencakup fasilitas seperti sarapan pagi, gym, dan layanan kamar. Harganya biasanya lebih terjangkau daripada full-service hotel. Extended-stay Hotel yang termasuk kelas extended-stay dirancang untuk tamu yang menginap untuk jangka waktu yang lebih lama, biasanya selama beberapa minggu atau bulan. Fasilitasnya biasanya mencakup dapur kecil, ruang tamu, dan layanan laundry mandiri. Harganya bisa lebih terjangkau jika dibandingkan dengan hotel kelas full-service. Economy Hotel yang termasuk kelas economy menawarkan fasilitas yang sederhana, seperti sarapan pagi, TV kabel, dan kamar mandi dalam. Harganya biasanya lebih murah dibandingkan dengan hotel kelas lainnya. Perlu dicatat bahwa klasifikasi hotel berbeda-beda tergantung pada hotel chain dan standar yang digunakan oleh masing-masing brand hotel chain. Sehingga, ada kemungkinan hotel yang dikelompokkan ke dalam kelas yang berbeda oleh berbagai hotel chain. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian menginap di hotel chain Konsistensi Hotel chain biasanya memiliki standar yang konsisten dalam hal layanan, fasilitas, dan kualitas kamar. Jadi, jika Anda pernah menginap di salah satu hotel chain, Anda akan tahu apa yang bisa diharapkan dari hotel lain di jaringan yang sama. Fasilitas Hotel chain biasanya menawarkan fasilitas yang lebih lengkap seperti pusat kebugaran, kolam renang, spa, restoran, dan pusat bisnis. Program loyalty Hotel chain biasanya memiliki program loyalty untuk memberi penghargaan kepada pelanggan setia mereka dengan diskon, poin, atau manfaat lainnya. Kurangnya keunikan Hotel chain seringkali memiliki desain dan dekorasi yang standar, sehingga kurang memberikan pengalaman yang unik dibandingkan dengan hotel independen atau boutique. Kurangnya kebersamaan lokal Hotel chain mungkin lebih condong pada pengalaman internasional atau standar, dan kurang menekankan kebersamaan lokal dalam hal dekorasi atau pelayanan. Biaya yang lebih tinggi Karena keuntungan-keuntungan yang ditawarkan oleh hotel chain, biaya menginap di sana biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan hotel independen atau boutique dengan tingkat yang sama dari kualitas. Kesimpulannya, jika Anda mengutamakan konsistensi, fasilitas yang lengkap, dan program loyalty, maka menginap di hotel chain mungkin lebih cocok bagi Anda. Namun, jika Anda mencari pengalaman yang unik atau ingin merasakan kebersamaan lokal, maka menginap di hotel independen atau boutique mungkin lebih cocok. Fasilitas yang lengkap sesuai standar membuat chain hotel umumnya bertarif lebih tinggi. Foto unsplash. Berikut adalah beberapa hotel chain yang beroperasi di Indonesia saat ini AccorHotels Accor Hotels memiliki beberapa merek hotel di Indonesia, termasuk Mercure, Novotel, Pullman, Swissôtel, Sofitel, dan lainnya. Marriott International Marriott International memiliki beberapa merek hotel di Indonesia, termasuk Marriott, JW Marriott, Courtyard by Marriott, Sheraton, Westin, dan lainnya. Hilton Hotels & Resorts Hilton Hotels & Resorts memiliki beberapa hotel di Indonesia, termasuk Conrad, Hilton, dan DoubleTree. InterContinental Hotels Group InterContinental Hotels Group memiliki beberapa merek hotel di Indonesia, termasuk Holiday Inn, InterContinental, Crowne Plaza, dan lainnya. Wyndham Hotels & Resorts Wyndham Hotels & Resorts memiliki beberapa hotel di Indonesia, termasuk Wyndham, Ramada, Days Inn, dan lainnya. Best Western Hotels & Resorts Best Western Hotels & Resorts memiliki beberapa hotel di Indonesia, termasuk Best Western, Best Western Premier, dan lainnya. Archipelago International Archipelago International adalah merek hotel lokal yang memiliki beberapa merek hotel di Indonesia, termasuk Aston, favehotel, Harper, dan lainnya. Tauzia Hotel Management Tauzia Hotel Management adalah merek hotel lokal yang memiliki beberapa merek hotel di Indonesia, termasuk Harris, Pop! Hotel, Yello, dan lainnya. Itu adalah beberapa hotel chain terbesar di Indonesia saat ini, tetapi masih banyak hotel chain lainnya yang beroperasi di Indonesia dengan merek yang kurang dikenal secara internasional. agendaIndonesia ***** Untuk kamu yang sedang belajar mengenai Hospitality Industry, tentu pengetahuan mengenai Status kepemilikan hotel, dan apa itu Chain hotel atau jaringan hotel adalah hal yang mendasar dan wajib diketahui. Tapi kamu tak usah risau, sebab dalam artikel ini kami akan membahas kedua hal tersebut secara lengkap. Agar lebih mudah memahami, kedua hal tersebut akan dijelaskan secara detail, singkat, dan mudah dipahami. Daftar ISIStatus Kepemilikan Hotel1. Hotel Independen / Independent Hotels2. Chain Hotel / Hotel Jaringan Tidak Berdiri Sendiri2. Kontrak Manajemen Management Contract Hingga saat ini, terdapat dua status kepemilikan hotel yang berkaitan dengan manajemen pengelolaannya yaitu hotel Independen dan chain hotel atau biasa disebut dengan jaringan hotel. 1. Hotel Independen / Independent Hotels Hotel Independen adalah hotel yang tidak memiliki hubungan kepemilikan atau pada pengelolaannya tidak menginduk pada perusahaan lain. Hotel ini biasanya hotel kecil yang dimiliki oleh keluarga atau perorangan. Dan juga dikelola tanpa ada campur tangan dan prosedur pengoperasian hotel dari campur tangan pihak manapun. Meskipun kebanyakan hotel independen adalah hotel kecil, namun tidak menutup kemungkinan terdapat hotel besar yang dimiliki oleh pribadi atau perorangan saja. Bahkan tak hanya memiliki predikat baik di Indonesia dalam negeri namun dinilai sebagai salah satu hotel bintang 6 terbaik di Jakarta yang sudah diakui oleh dunia. Contoh hotel Independen yang ada di Indonesia Hotel Tampan Pekanbaru – salah satu hotel milik keluarga yang tidak terafiliasi dengan jaringan prusahaan atau hotel Cordex di Medan, dan masih banyak lagi hotel milik perorangan yang tersebar di Indonesia. Contoh hotel independen yang besar dan mendunia adalah hotel Mulya Senayan yang berlokasi di Jakarta. Menyandang gelar sebagai hotel bintang 6 terbaik di Jakarta, hotel ini memiliki lebih dari 996 kamar. Terdiri dari kamar berbintang 6 hingga 4. 2. Chain Hotel / Hotel Jaringan Tidak Berdiri Sendiri Chain hotel adalah sekelompok hotel bermerek tertentu yang diatur bersama dalam sebuah aturan bisnis dikenal dengan waralaba atau dijalankan oleh sebuah perusahaan tunggal. Hotel-hotel yang tidak berdiri sendiri chain hotel mempunyai hubungan dalam kepemilikan dan cara pengelolaannya dengan perusahaan lainya. Bentuk hubungan kerja sama antar Jaringan hotel ini ada 4 macam yakni 1. Perusahaan Induk Parent Company Perusahaan induk adalah hotel-hotel yang berada dibawah kepemilikan perusahaan lain atau merupakan unit perusahaan tersebut. Induk perusahaan akan memberikan patokan cara-cara mengelola dan kebijakan-kebijakan atas hotel-hotel yang dimilikinya. Berikut adalah contoh hotel yang termasuk chain hotel. Contoh Chain Hotel Internasional yang terkenal di dunia antara lain Hilton International Inc.,Intercontinental Hotels,Hyatt Intercontinental,The Ritz Carlton,Shangri-La Hotels and ResortsMarriottAccorAston InternationalFairmont Hotels and Resort, dan masih banyak lagi. Contoh jaringan hotel di atas semuanya ada di Indonesia dan mudah ditemui di kota-kota besar, atau daerah wisata. Contoh hotel jaringan chain hotel yang dimiliki indonesia Hotel Indonesia GroupSahid GroupShantika Indoneisa Hotels and ResortHotel HorizonHotel GrandzuriAzana Hotel 2. Kontrak Manajemen Management Contract Artinya, hotel-hotel yang memisahkan antara kepemilikan dengan pengelolaannya. Pemilik hotel membeli jasa pengelolaan dari perusahaan lain dengan membayar sejumlah uang sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Contoh Hilton dan Sheraton yang menawarkan jasa demikian berdasarkan kemampuan pengalaman mereka dalam industri. 3. Waralaba Franchise Suatu bentuk kerja sama dalam hal pengelolaan yakni menggunakan franchise. Pemilik hotel mengelola hotelnya dengan memakai cara dan sistem yang diciptakan serta dikembangkan oleh perusahaan atau hotel lain. Dengan kata lain, pemilik “membeli” cara atau sistem pengoperasian dari perusahaan lain, misalnya Nikko Jakarta, Hotel Ciputra. 4. Kelompok Referal Referal Group Referal Group adalah suatu bentuk gabungan hotel yang berdiri sendiri independent untuk mencapai tujuan bersama. Seperti dalam hal pemasaran, sistem pemesanan kamar, dan lain-lain yang dianggap akan lebih menguntungkan apabila hal ini dilakukan bersama-sama tanpa harus mengubah sifat kepemilikannya. Kelompok yang sejenis ini dan terbesar di dunia adalah Best Western International di Amerika Serikat. Keuntungan Chain Hotel Ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan jika menerapkan Chain Hotel Hotel akan lebih mudah dikenal, sebab menyandang nama dari brand-brand besar yang sudah terpercaya akan pelayanan, pengelolaan, dan sistem manajemen yang digunakan adalah sistem yang sama dengan perusahaan praktis dalam mengelola staff hotel, sebab memiliki standar baku dari perusahaan indukMarketing hotel dapat dilakukan lebih mudah, sebab banyak calon pelanggan yang menyukai brand tertentu. Itulah sedikit informasi mengenai Sistem kepemilikan hotel, lengkap dengan mengenal apa itu Chain Hotel dan contoh-contohnya. Mudan dimengerti bukan..

yang bukan keuntungan bergabung dengan chain hotel adalah